Temuan ini merupakan kerja sama Inggris dan Amerika Serikat (AS). Menggunakan data yang dikumpulkan kamera Qatar di negara bagian AS New Mexico, tim berhasil mengidentifikasi planet ini dari cahaya bintang induk di mana planet ini mengorbit di antara bintang dan Bumi.
Tim menggunakan komputer guna menyaring data ratusan ribu bintang sebelum akhirnya menemukan planet ini. “Penemuan Qatar-1b merupakan prestasi besar, temuan ini menunjukkan komitmen Qatar menjadi pemimpin sains dan riset inovatif,” kata pemimpin survei planet ekstrasurya Qatar dan direktur riset yayasan Dr Khalid Al Subai.
“Qatar bangga berkontribusi dalam pencarian planet di sekitar bintang lain ini,” katanya. Orbit Qatar-1b sejauh 3,5 juta kilometer dari bintang induk. Planet ini memiliki suhu sekitar 1.100 derajat Celsius.
Profesor Keith Horne St Andrews University di Skotlandia yang bekerja sama dalam penelitian ini mengatakan menggunakan teknologi sama, tim berharap menemukan planet yang lebih mirip Bumi. “Qatar-1b hanya permulaan,” kata Horne.
“Dengan kamera baru pemburu planet Qatar, kita akan segera menemukan planet yang lebih kecil juga, Saturnus panas dan Neptunus panas, dan Bumi”. Qatar-1b mengitari bintangnya tiap 1,4 hari, artinya satu tahun di sana hanya sepanjang 34 jam.
Para ilmuwan di Universities of Leicester dan Keele di Inggris dan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di AS juga bekerja sama dalam penelitian ini.[ito]
1 komentar:
bagaimana dengan indoensia, apa ikut juga melakukan penelitian?
Posting Komentar